Part 3 " Kerangka Pembangunan Gerakan Teacherpreneur Indonesia"

Part 3 " Kerangka Pembangunan Gerakan Teacherpreneur Indonesia"

Kembali dan melanjutkan jawaban Pertanyaannya bagaimana harus memulainya?

Setelah poin dasar, sifat dan sikap seperti yang telah di jabarkan diatas terbentuk selanjutnya adalah melakukan analisis mendalam dan pemetaan kebutuhan dan masalah yang ada disekitar kita terutama yang terkait dengan proses pembelajaran maupun proses kehidupan kita secara langsung.

Kita sebab tahapan ini dengan analisis sebab akibat dengan teknik Pohon Beringin yang rindang.

Bagaimana mengoperasionalkannya, mari saya ilustrasikan.

Kita ambil contoh masalahnya “Kurangnya kerjasama dalam membangun Gerakan Teacherpreneur”

 

 

 

 

 

Dari gambaran siluet pohon beringin diatas secara tidak langsung menggambarkan dan melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon besar ini tumbuh. Akar ini tumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon beringin juga melambangkan pohon besar dan rindang yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya.

Analisis masalah menggunakan teknik Pohon Beringin yang rindang ini akan kita lakukan bersama – sama, serentak dan massif. Sehingga tidak ada yang akan merasakan ditinggalkan, tertinggal dalam organisasi yang kita kembangkan bersama ini.

Yang sudah didepan akan terus didorong maju tanpa ditarik kebelakang, yang tertinggal akan kita jemput, yang berserakan akan kita satukan dalam sebuah gerakan teacherpreneur.

Dari ilustrasi pohon diatas, terdapat Batang pohon, Akar pohon dan cabang – cabang dari batang pohon. Batang pohon kita analogikan sebagai masalah yang terjadi

 dan masalahnya disini kita ambil saja misalkan “Kurangnya kerjasama dalam membangun Gerakan Teacherpreneur” .

masalah ini ada akarnya atau sebabnya apa saja yang menyebabkan hal demikian terjadi:

coba kita uraikan satu persatu:

  1. Bekerjasama mungkin bukan hal menyenangkan
  • Tidak satu frekuensi atau tidak terjalin komunikasi yang baik
  • Kalau berkumpul bersama tidak memiliki selera humor dan tidak gembira
  • Tidak menikmati kebersamaan
  • Pendiam dan cenderung menutup diri
  1. Terlalu Sibuk
  • Terlalu banyak jam mengajar
  • Manajemen waktu yang buruk
  • Terlalu banyak persoalan rumah tangga
  • Aturan pekerjaan yang selalu berubah – ubah
  1. Tidak mengetahui kekuatan anggota
  • Terlalu banyak anggota atau pengurus organisasi
  • Setiap anggota punya kesibukan masing – masing
  • Tidak saling mengenal
  • Tidak memiliki database yang berisi set keterampilan anggota
  1. Timeschedule yang tidak pernah sinkron
  • Tidak memiliki PIC yang baik
  • Terlalu sibuk
  • Jalur koordinasi tidak berjalan

Banyak lagi yang bisa kita cari akar permasalahan (sebab) terjadinya “Kurangnya kerjasama dalam membangun Gerakan Teacherpreneur” .  Apa akibatnya atau konsekuensi  apa yang akan terjadi jika hal ini terus dibiarkan terjadi

  1. Beban menumpuk dan banyak pekerjaan bagi masing – masing individu
  • Organisasi tidak efisien
  • Kelelahan dan beban kerja banyak
  • System yang buruk
  1. Budaya organisasi yang akan semakin buruk
  • Tidak adalagi kerjasama
  • Tidak ada gairah
  • Tidak ada inovasi
  1. Ide – ide terbaik hanya milik individu
  • Tidak ada diskusi kritis
  • Capaian organisasi tidak maksimal
  • Tidak ada ukuran capain kesuksesan

Bagaimana solusi memecah kebuntuan dari gambaran yang telah diberikan oleh pohon beringin diatas, agar organisasi ini benar menjadi sebagai tempat banyak orang yang mersakan teduh dibawahnya.

Bersambung Ke Part 4...

Penulis : Dodi Iswanto, S.Pd, M.Pd ( Sekretaris Jendral PTIC)