Luhut Binsar Pandjaitan dan Pejabat Setingkat Mentri Menjadi Narasumber Webinar Nasional Sekolah Sampah Nasional dan PTIC

Senin (30/08) dilaksanakan webinar Berbagi Peran Dalam Membersihkan Indonesia. Webinar ini diinisiasi oleh Sekolah Sampah Nusantara yang juga menggandeng beberapa organisasi lainnya yang peduli dalam mewujudkan Indonesia Bersih dan Bebas Sampah salah satunya adalan Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC).
Acara diawali oleh sambutan Pramu Risanto (Ipam) yang sekaligus merupakan staf ahli Mentri KLHK dan juga merupakan direktur Sekolah Sampah Nusantara. Dalam sambutannya pak Ipam menyampaikan pentingnnya Kolaborasi ttg penyelesaian masalah sampah
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka acara oleh bapak Wakil Mentri KLHK Alue Dohong, Ph.D, dalam sambutannya Alue Dohong, Ph.D menyampaikan bahwa sampah berasal dari berbagai tempat sehingga perlu perhatian serius dan pelibatan komponen masyarakat menjadi penting. Pemerintah juga harus menetapkan paying hukum dan infrastruktur yang cukup dalam pengelolaaan sampah, serta masyarakat mau merubah perilaku lebih baik dan disiplin serta siap ambil bagian dalam pengelolaan sampah. Yang paling penting adalah masih diatas 50% sampah plastic dan kertas terbuang percuma dan menjadi sampah tak berguna, padahal masih bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku daur ulang dalam industri yang masih impor untuk bahan baku plastic dan kertas tersebut. Oleh karena itu peran bank sampah sangat penting dalam pengelolaan sampah ini.
Paparan dilanjutkan oleh Kepala Pusat Industri Hijau Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementrian Perdangangan Bapak Hendro M. Dalam paparannya beliau menyampaikan tentang pertumbuhan nilai ekspor impor industry pengolahan non migas. Dengan tegas menyampaikan bahwa bahan baku daur ulang menjadi peluang terutama pada daur ulang plastik memiliki potensi hingga 7 triliun rupiah dan bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Wakil Mentri Perdaganagan bapak Jerry Sambuaga menyampaikan dalam webinar ini terkait produksi dan proyeksi sampah dunia dan Indonesia diprediksi 2050 akan ada 3,4 miliar ton sampah dimana 40% sisa makanan dan sampah rumah tangga, oleh karena itu perlu perhatian khusus terhadap sumber sampah ini. Sampah ini selain masalah lingkungan hidup juga merupakan bagian dari ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Yang mana ada potensi perdangangan yang cukup besar jika masalah sampah ini dapat di Kelola dengan baik. Serta perlunya paying hukum untuk melindungi Indonesia terkait impor limbah bahan baku dari unsur bahan berbahaya dan beracun (B3).
M. Riza Damanik Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Menyampaikan pentingnya pengendalian sampah terutama limbah sampah rumah tangga yang mencapai angka 40% dari total sampah yang ada. Oleh karena itu perlu inisiatif dan kontribusi kita dalam pengendalian sampah terutama sampah rumah tangga ini dan perlu penguatan koperasi – koperasi pengelola sampah yang ada di Indonesia dan mendorong kolaborasi antara bank sampah dan primer koperasi bank sampah.
Kemendikbudristek dan dikti diwakili oleh Bapak Jumeri selaku Dirjen Paud dikdasmen menyampaikan ada 53,2 juta peserta didik di Indonesia, peserta didik ini memiliki potensi yang besar untuk ambil bagian dalam pengelolaan sampah jika mampu membentuk karakter yang baik sejak dini, oleh karena itu penting dalam memaksimalkan UKS/M di sekolah dan madrasah sesuai dengan Peraturan 4 mentri tentang pembinaan dan pengembangan UKS/M.
Kementrian Tenga Kerja diwakili oleh bapak Muhyiddin dalam paparan menyampaikan strategi penguatan ketenagakerjaan di Indonesia dalam pengelolaan sampah.
Webinar ini juga mengundang hadir Mentri Koordinator Kemaritiman pada Webinar ini Bapak Luhut Binsar Pandjaitan sebagai keynote speaker. Beliau menyampaikan pentingnya pengurangan sampah laut dan Indonesia berhasil mencapai target kerja pada tahun sebelumnya, terutama pengurangan sampah plastic dan limbah B3.