Inspiring Professional Transformasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Inklusi Sosial

Inspiring Professional Transformasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Inklusi Sosial

Semarang, 16 September 2023 Diselenggarakan oleh Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan TopLoker.com, Sukses dalam menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema Transformasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Inklusif Sosial.

 

Acara Webinar Nasional Transformasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Inklusi Sosial tersebut diselenggarakan Sabtu, 16 September 2023 Pukul 12.30 s.d 14.30 WIB yang di laksanakan melalui Zoom Meeting dan You Tube Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) dan di hadiri oleh mahasiwa dan masyarakat umum.

 

Webinar Nasional ini diisi oleh Dr. Joseph Teguh Santoso, M.Kom. (Rektor Universitas STEKOM) sebagai Sambutan, Mampuono, M.Kom. (Ketua Umum PP PTIC) sebagai Opening, Fientje Watak, S.Pd., M.Pd. (Guru, Dosen LB, PP PTIC) sebagai Narasumber, Halil Subagiyono, M.M. (PP PTIC) sebagai Moderator, dan Bagus Dibyo Sumantri (Ketua Harian I PP PTIC) sebagai Closing Statement.

 


Dalam pemaparan narasumber Fientje Watak, S.Pd., M.Pd. (Guru, Dosen LB, PP PTIC) menjelaskan tentang Transformasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Inklusi Sosial. Transformasi perpustakaan sekolah berbasis inklusi sosial adalah upaya untuk menciptakan lingkungan perpustakaan yang mendukung keberagaman dan mendorong partisipasi aktif semua anggota sekolah, termasuk siswa dengan berbagai kebutuhan khusus. Ini adalah langkah penting dalam mendukung pendidikan inklusif dan memberikan kesempatan yang adil untuk semua siswa. Berikut adalah beberapa langkah untuk mentransformasi perpustakaan sekolah menjadi lebih inklusif secara sosial:

1. Evaluasi Kebutuhan Siswa: Pertama-tama, identifikasi dan evaluasi kebutuhan siswa dengan berbagai tingkat kebutuhan khusus. Ini dapat mencakup siswa dengan disabilitas fisik, sensorik, atau perkembangan, serta siswa yang berbicara bahasa asing atau memiliki kebutuhan khusus lainnya. Pahami kebutuhan mereka secara individu.

 

2. Diversifikasi Koleksi: Pastikan koleksi perpustakaan mencakup beragam materi yang mencerminkan keberagaman budaya, bahasa, dan kebutuhan siswa. Ini termasuk buku, media digital, dan sumber daya lain yang relevan.

 

3. Aksesibilitas Fisik: Pastikan bahwa perpustakaan dirancang dan diatur agar mudah diakses oleh semua siswa, termasuk mereka yang menggunakan kursi roda atau memiliki mobilitas terbatas. Fasilitas yang ramah disabilitas sangat penting.

 

4. Pelatihan Staf Perpustakaan: Memberikan pelatihan kepada staf perpustakaan tentang bagaimana memberikan layanan yang inklusif. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang kebutuhan siswa dengan disabilitas dan berbagai kebutuhan lainnya.

 

5. Teknologi Bantu: Sediakan teknologi bantu seperti perangkat lunak pembaca teks, layar sentuh yang dapat diakses, atau alat bantu lainnya yang dapat membantu siswa dengan berbagai kebutuhan dalam mengakses sumber daya perpustakaan.

 

6. Ruangan Kolaboratif: Buat ruang kolaboratif di perpustakaan yang dapat digunakan oleh kelompok kecil siswa untuk bekerja sama. Pastikan bahwa ruangan ini juga dapat diakses oleh siswa dengan disabilitas.

 

7. Program Inklusif: Buat program perpustakaan yang inklusif yang melibatkan semua siswa. Ini bisa termasuk kelompok baca bersama, pertunjukan buku, atau aktivitas lain yang melibatkan kolaborasi antar siswa dengan berbagai kebutuhan.

 

8. Partisipasi Orang Tua dan Guru: Ajak orang tua dan guru untuk berpartisipasi dalam pengembangan dan pengelolaan perpustakaan sekolah inklusif. Mereka dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan siswa dan membantu memilih materi yang sesuai.

 

9. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Terus evaluasi dan perbarui praktek perpustakaan inklusif berdasarkan umpan balik dari siswa, staf, dan komunitas sekolah. Pastikan perpustakaan terus beradaptasi dengan kebutuhan yang berkembang.

 

10. Advokasi Inklusi: Selain menjadikan perpustakaan lebih inklusif, perlu juga mengadvokasi untuk inklusi sosial di seluruh sekolah. Ini termasuk mendukung program inklusi dalam kurikulum dan aktivitas sekolah lainnya.

 

Transformasi perpustakaan sekolah berbasis inklusi sosial adalah langkah yang penting menuju pendidikan yang lebih adil dan inklusif. Ini dapat membantu semua siswa merasa diterima dan didukung dalam proses pembelajaran mereka. Penjelasan lebih lengkapnya bisa tonton di https://www.youtube.com/live/UjfUIVIeWio?si=9fs5KzbAnprNv9Ir