Bacalah dengan Telinga!

BACALAH DENGAN TELINGA!

Oleh Dr. Mampuono, S.Pd., M.Kom. (Tali Bambuapus Giri)

 

Guys. Teknologi terus berkembang dan memberikan dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalam dunia literasi dan membaca. Membaca adalah kegiatan penting yang berkontribusi pada pengembangan pribadi dan perolehan pengetahuan seseorang. Bahkan membaca ini sebenarnya adalah perintah ketuhanan dan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Namun, di era yang serba cepat ini, orang sering kesulitan mencari waktu untuk membaca. Untungnya, Text to Speech (TTS) hadir sebagai solusi untuk masalah ini, sehingga orang dapat membaca buku dan teks dengan menggunakan telinga.

 

Gerakan membaca buku dengan telinga telah lama disuarakan oleh Dr. Mampuono, M.Kom., penemu metode Menemu Baling atau menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga. Metode ini bahkan telah memecahkan rekor Muri pada tahun 2018. Dengan Mtode Menemu Baling, orang buta huruf atau tuna netra masih bisa membaca dan menulis asalkan mereka masih bisa mendengar dan berbicara. Metode seperti ini membuktikan bahwa pembacaan dengan telinga dapat memberikan aksesibilitas yang lebih baik kepada banyak orang untuk membaca dan memperoleh pengetahuan.

 

Apa sih TTS itu?

Istilah TTS di sini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Teka Teki Silang ya guys. Teknologi TTS atau Text-to-Speech (Teks menjadi Suara) adalah teknologi yang memungkinkan teks tertulis untuk dikonversi menjadi suara yang sangat natural menggunakan kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini sangat berguna dalam membantu orang yang memiliki kesulitan membaca atau terbatas dalam waktu dan kondisi fisik, seperti orang tunanetra, anak-anak yang masih belajar membaca, atau orang yang sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Dalam pengembangannya, teknologi TTS telah banyak diaplikasikan pada berbagai platform digital, seperti aplikasi pembaca buku elektronik (e-book), situs web, dan aplikasi perangkat seluler.

 

TTS memiliki kemampuan untuk mengubah teks menjadi suara yang sangat natural, bahkan dengan prosodi yang sama persis dengan manusia ketika membaca. Hal ini dapat memudahkan pengguna untuk memahami teks dan menyampaikan pesan dengan lebih baik. Selain itu, teknologi ini juga dapat dikustomisasi sesuai dengan preferensi pengguna, seperti pengaturan kecepatan atau intonasi suara. Selain membaca teks tertulis, TTS juga dapat digunakan dalam pembuatan aplikasi asisten virtual atau bot chat, yang dapat berinteraksi dengan pengguna melalui suara.

 

Prosodi adalah studi tentang intonasi, aksen, ritme, dan nada dalam bahasa. Ini mencakup cara di mana suara dan intonasi digunakan untuk mengekspresikan makna dan memberikan penekanan pada suatu kata atau frasa dalam percakapan. Prosodi juga melibatkan pengaturan kecepatan bicara, jeda, dan penggunaan tekanan suara yang berbeda untuk memberikan arti pada kalimat. Dalam bahasa yang berbeda, aturan dan pola prosodi dapat bervariasi, dan dapat memiliki dampak yang signifikan pada pemahaman dan arti dari apa yang dikatakan.

 

Dalam era digital yang semakin berkembang, sibuk dengan aktivitas sehari-hari telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Dengan teknologi TTS, orang dapat membaca teks kapan saja dan di mana saja, bahkan ketika melakukan aktivitas lain seperti mengemudi atau berolahraga. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas terhadap literasi dan pengetahuan, sehingga orang tidak lagi memiliki alasan untuk tidak membaca. Selain itu, teknologi TTS juga dapat membantu mempercepat proses belajar atau mengakses informasi yang kompleks, sehingga memungkinkan pengguna untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka.


 

Meskipun teknologi TTS telah menjadi solusi untuk banyak orang dalam mengakses informasi dengan mudah, masih ada beberapa kendala yang harus diatasi dalam penggunaannya. Salah satu tantangan utama dalam pengembangan teknologi TTS adalah kemampuan untuk mengenali berbagai variasi bahasa dan dialek yang berbeda. Hal ini menjadi masalah karena dalam setiap bahasa, terdapat banyak variasi kata yang diucapkan secara berbeda-beda tergantung dari wilayah atau daerah tempat bahasa tersebut digunakan. Teknologi TTS yang belum mampu mengenali variasi kata-kata dalam bahasa dan dialek yang berbeda, dapat mengakibatkan kesalahan pengucapan kata atau bahkan membuat suara yang terdengar aneh dan sulit dipahami.

 

Namun, industri TTS sedang mengembangkan teknologi yang lebih canggih dengan menggunakan machine learning dan pengolahan bahasa alami (natural language processing). Dengan menggunakan metode ini, teknologi TTS dapat mempelajari bahasa dan dialek dengan lebih baik, sehingga mampu menghasilkan suara yang lebih natural dan mudah dipahami.

 

Selain tantangan teknis, penggunaan teknologi TTS juga memunculkan pertanyaan etis, terutama dalam hal penggunaannya untuk kepentingan industri dan komersial. Beberapa negara telah menetapkan peraturan yang mengatur penggunaan teknologi TTS untuk mencegah penyalahgunaan dan pelanggaran privasi.

 

Dalam keseluruhan, teknologi TTS mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi dan membantu memudahkan akses terhadap literasi dan pengetahuan. Meskipun masih ada beberapa tantangan dan kendala dalam penggunaannya, namun teknologi TTS tetap menjadi salah satu inovasi teknologi yang menarik untuk terus dikembangkan dan dimanfaatkan dalam berbagai bidang.

 

TTS dalam Bentuk Aplikasi

Teknologi TTS atau Text-to-Speech telah banyak diaplikasikan pada berbagai platform digital, termasuk di Google Playstore. Di sini, aplikasi yang menggunakan teknologi TTS memiliki berbagai macam kegunaan dan manfaat bagi pengguna.

 

Salah satu contoh aplikasi TTS di Google Playstore adalah @Voice Aloud Reader. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membaca dan mendengarkan berbagai dokumen teks, seperti artikel berita, email, dokumen PDF, dan buku elektronik dalam berbagai format seperti EPUB, MOBI, dan HTML. Selain itu, pengguna dapat mengatur kecepatan baca suara dan memilih suara yang sesuai dengan preferensi mereka.

 

Moon+ Reader dan Aldiko Book Reader adalah aplikasi TTS yang fokus pada membaca buku elektronik dalam berbagai format, termasuk EPUB, PDF, dan DJVU. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur bookmarking dan memungkinkan pengguna untuk membuat catatan dan menandai halaman tertentu.

 

FBReader adalah aplikasi TTS yang memungkinkan pengguna untuk membaca buku elektronik dan dokumen dalam berbagai format, termasuk EPUB, MOBI, FB2, dan TXT. Aplikasi ini memiliki fitur untuk mengatur kecepatan baca suara, memilih suara yang sesuai dengan preferensi pengguna, dan memungkinkan pengguna untuk menambahkan buku ke perpustakaan mereka.

 

Selain aplikasi pembaca buku dan dokumen, teknologi TTS juga digunakan dalam aplikasi Google Translate. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menerjemahkan kata-kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, serta mendengarkan terjemahan dalam suara yang mirip dengan suara manusia.

 

Dalam konteks penggunaan teknologi TTS di Google Playstore, aplikasi TTS telah membantu banyak orang dalam mengakses informasi secara lebih mudah dan efisien, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan atau kesulitan dalam membaca teks. Aplikasi TTS memungkinkan pengguna untuk membaca teks dengan telinga dan meningkatkan kualitas hidup mereka karena kini mereka dapat memperoleh akses terhadap literasi dan pengetahuan dengan lebih mudah dan efisien.

 

Bacalah  dengan Telinga dan Ini Caranya

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk membaca dengan telinga melalui penggunaan teknologi TTS adalah dengan membuka aplikasi TTS dan mencari teks yang ingin dibaca, menyalin dan menempelkan teks ke dalam aplikasi TTS untuk dibacakan, mengirim dokumen yang berisi teks ke dalam aplikasi TTS agar dapat dibacakan, atau menggunakan TTS yang terintegrasi dalam aplikasi tertentu seperti Microsoft Edge atau Google Translate dengan mengaktifkan tombol baca dengan telinga.

 

Berikut adalah langkah-langkah lebih detail dari beberapa cara untuk membaca dengan telinga menggunakan teknologi TTS:

 

1. Mencari  teks yang ingin dibaca di aplikasi TTS:

  • Buka aplikasi TTS yang telah terpasang pada perangkat, seperti Voice Aloud Reader atau Moon+ Reader.
  • Gunakan fitur pencarian yang tersedia di aplikasi untuk menemukan teks yang ingin dibaca.
  • Setelah menemukan teks yang diinginkan, pilih bahasa dan suara yang diinginkan, lalu klik tombol "play" atau "baca" untuk memulai pembacaan.

 

2. Menggunakan aplikasi berbasis TTS dengan cara copy paste

  • Salin teks yang ingin dibaca dari sumbernya, seperti situs web atau buku elektronik.
  • Kemudian, buka aplikasi berbasis TTS yang telah terpasang di perangkat, misalnya Voice Aloud Reader atau Moon+ Reader.
  • Tempelkan teks yang telah disalin tadi ke dalam aplikasi berbasis TTS.
  • Setelah itu, pilih bahasa dan suara yang diinginkan dan klik tombol "play" atau "baca" untuk memulai pembacaan.

3. Mengirim dokumen berisi teks ke aplikasi TTS

  • Persiapkan  dokumen berisi teks yang ingin dibaca, seperti dokumen Word atau PDF.
  • Pilih opsi untuk mengirim dokumen, biasanya terletak pada menu berupa titik tiga bersambung, lalu klik "Kirim" atau “Bagi”.
  • Pilih aplikasi TTS  yang akan digunakan untuk membaca dengan  telinga,  pilih bahasa dan suara yang diinginkan, lalu klik tombol "play" atau "baca" untuk memulai pembacaan.

4. Menggunakan TTS dalam aplikasi terintegrasi

  • Buka  aplikasi tertentu yang memiliki teknologi TTS terintegrasi, misalnya Microsoft Edge atau Google Translate.
  • Selanjutnya, pilih teks yang ingin dibaca dan aktifkan tombol "baca dengan telinga" atau ikon serupa yang tersedia di aplikasi.
  • Terakhir, pilih bahasa dan suara yang diinginkan, dan aplikasi akan memulai pembacaan teks yang dipilih.

Manfaat Sentuhan AI pada TTS

Teknologi TTS menggunakan kecerdasan buatan atau AI untuk memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. AI digunakan untuk mempelajari pola suara dan intonasi manusia, sehingga dapat menghasilkan suara yang lebih natural dan mudah dipahami oleh pendengar. Contohnya, AI dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan pengucapan kata atau frasa tertentu yang tidak terdengar natural pada TTS. AI juga dapat digunakan untuk mengenali dan menginterpretasikan makna kata-kata dan kalimat yang diucapkan, sehingga TTS dapat menghasilkan intonasi yang sesuai dengan makna yang diinginkan.

 

AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas suara TTS dengan mengatur kecepatan, volume, dan intonasi yang lebih natural dan mudah dipahami oleh pendengar.

Dengan sentuhan AI, teknologi TTS menjadi semakin canggih dan mampu menghasilkan suara yang sangat mirip dengan suara manusia, sehingga pengguna dapat merasakan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan dan mudah diikuti.

 

Selain itu, AI juga dapat mempelajari suara dan intonasi manusia dari berbagai bahasa dan dialek yang berbeda-beda, sehingga TTS dapat mengenali variasi bahasa dengan lebih baik. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan akurasi dan keakuratan dalam pengenalan bahasa dan dialek yang berbeda-beda. Bahkan, teknologi TTS dengan sentuhan AI sudah mampu mengenali bahasa dan dialek yang jarang digunakan atau tidak umum.

 

Tidak hanya itu, AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan TTS dalam mengenali suara dari berbagai sumber suara yang berbeda, seperti suara manusia, rekaman, atau bahkan suara lingkungan yang bising. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan oleh TTS, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dinikmati oleh pendengar.

 

Lebih jauh lagi, AI juga dapat digunakan untuk mengatur dan mengoptimalkan proses pembacaan TTS, sehingga dapat menghasilkan suara yang lebih natural dan mudah dipahami dengan waktu yang lebih singkat. AI dapat mempelajari dan memahami pola pembacaan yang optimal, sehingga dapat menghasilkan suara yang tepat dengan kecepatan yang sesuai.

Dengan sentuhan AI pada teknologi TTS, kita dapat merasakan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan dan efisien. Teknologi TTS dengan sentuhan AI ini membuka peluang untuk mengembangkan aplikasi yang lebih canggih dan efektif untuk membantu orang dalam mengakses informasi dengan lebih mudah dan efisien. Ayo mulai membaca dengan telinga.


 

*** 

 

(Penulis, DR. Mampuono, M.Kom.  adalah Ketua Umum PTIC atau Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas, penggerak literasi dengan Strategi Tali Bambupus Giri atau implementasi literasi produktif bersama dalam pembuatan pustaka digital mandiri berbasis AI dengan memberdayakan metode Menemu Baling  atau menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga. Penulis juga pencipta metode berbahasa Inggris cepat dan mudah, Raning Drama atau Pikiran Inggris didukung Realitas Maya)